
Saturday, November 2, 2013
Now try make winged eyeliner without tape
this the steps

Manajemen Strategic
Manajemen strategic adalah sesuatu
yang dilakukan seorang manajer untuk mengembangkan strategic perusahaan. Dalam
manajemen strategic melibatkan semua fungsi manajemen dasar yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian. Strategik
merupakan rencana sebuah organisasi untuk melakukan sesuatu yang harus
dikerjakan. Manajemen strategic menggunakan model bisnis yang digunakan sebagai
acuan perusahaan untuk menghasilkan uang.
Manajemen strategic sangat penting
karena dapat mengembangkan dan mengeksploitasi setiap aspek dalam bisnis.
Selain itu kepentingan dari penggunaan manajemen strategic dapat dibedakannya
seberapa baik kinerja perusahaan. Manajer juga dapat mengukur suatu organisasi
yang terus menghadapi situasi yang berubah. Organisasi bersifat kompleks dan
beragam hal ini mengakibatkan manajemen strategic sangat penting.
Proses dari manajemen strategic
adalah :
1. Mengidentifikasi
Misi, Tujuan, dan Strategik Organisasi saat ini.
2. Melakukan
analisis eksternal. ( terhadap ancaman dan peluang )
3. Melakukan
analisis internal. ( yang berada di dalamnya adalah sumber daya, kapabilitas,
kompetensi inti, kekuatan, dan kelemahan. Serta adanya gabungan antara internal
dan eksternal yang dikenal sebagai analisis SWOT yaitu analisis atas kekuatan
kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi. )
4. Memformulasikan
Strategi.
5. Mengimplementasikan
strategi.
6. Mengevaluasi
hasil.
Didalam
manajemen strategic memiliki beberapa strategic diantaranya yaitu:
1. Strategik
Korporasi.
Strategik
yang menspesifikasi apa yang akan dimasuki atau yang ingin dimasuki dan apa
yang ingin dikerjakan perusahaan dengan bisnis tersebut. Strategi korporasi
memiliki 3 strategi yaitu strategi
pertumbuhan ( dengan cara memperluas jumlha pasar yang dilayani atau produk
yang ditawarkan), strategi stabilitas ( strategi korporasi dimana organisasi
tetap melakukan apa yang sedang dilakukan saat ini), strategi pembaharuan (
untuk mengatasi kinerja yang menurun).
2. Strategi
Kompeititif
Strategi
tentang bagaimana organisasi akan bersaing dalam bisnisnya. Keunggulan dari
strategi ini adalah keunggulan unik yang berasal dari kompetensi inti
organisasi karena organisasi melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan
organisasi lainnya.
Masalah
yang dihadapi oleh manajemen strategic saat ini adalah kebutuhan akan fleksibilitas
strategic (dimana kemampuan untuk menyadari perubahan eksternal utama ), arahan
baru dalam strategi organisasi.
Perencanaan
Apa
itu perencanaan? Perencanaan adalah tujuan organisasi, penentuan strategic
untuk mencapai tujuan dan pengembangan rencana untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan kerja.
Seorang manajer perlu melakukan
perencanaan karena :
1. Memberikan
arah kepada manajer dan non manajer.
2. Mengurangi
ketidakpastian dengan mendorong para manajer memandang ke depan, mengantisipasi
perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan, dan mengembangkan respon yang
tepat.
3. Meminimalkan
pemborosan dan kekosongan, apabila aktivitas kerja dikoordinasikan sesuai
rencana, ketidakefisienan akan menjadi jelas dan dapat diperbaiki, atau
dihilangkan.
4. Perencanaan
menetapkan tujuan atau standart yang digunakan dalam pengendalian.
Hubungan
antara perencanaan dan kinerja yaitu melibatkan beberapa aspek penting dalam
hubungannya. Diantaranya yaitu terlihatnya hasil keuangan yang positif dengan
laba yang tinggi, pengembalian asset yang lebih tinggi. Dengan perencanaan yang
baik dalam memainkan bagian yang lebih besar dalam menghasilkan kinerja yang
lebih besar daripada perencanaan. Selain itu hubungan perencanaan dipengaruhi
oleh kerangka waktu perencanaan.
Perencanaan
melibatkan dua aspek penting yaitu :
1. Perencanaan
yang mempunyai tujuan. Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target. Hal itu
dapat memandu manajer membentuk criteria dalam hasil kerja.
2. Perencanaan
yang mempinyai rencana. Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka
bagaimana tujuan itu akan terpenuhi.
Tujuan
memiliki beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis dalam tujuan.
Organisasi memiliki satu tujuan yaitu untuk menghasilkan laba bagi bisnis, dan
mememnuhi kebutuhan beberapa kelompok bagi bisnis nirlaba. Beberapa jenis dalam
tujuan organisasi adalah tujuan yang
dinyatakan dan tujuan yang sebenarnya. Tujuan
yang dinyatakan yaitu tujuan yang berwujud tentang laporan resmi tentang
apa yang dikatakan organisasi dan yang ingin diyakini oleh pemangku
kepentingan. Sedangkan tujuan yang
sebenarnya yaitu tujuan yang secara actual dikejar oleh organisasi.
Rencana
juga memiliki beberapa jenis yaitu rencana strategic, rencana operasional,
rencana jangka panjang, rencana jangka pendek, rencana spesifik, dan rencana
arahan, rencana sekali pakai, rencana siaga. Rencana strategic adalah rencana
yang ditetapkan pada seluruh organisasi dan menetapkan tujuan. Rencana
operasional adalah rencana yang meliputi area operasional dari organisasi.
Rencana jangka panjang adalah rencana yang mebutuhkan waktu lebih dari 3 tahun.
Rencana jangka pendek adalah rencana yang beerjangka waktu satu tahun atau
kurang. Rencana spesifik adalah rencana yang sudah jelas dan tidak memberikan
ruang bagi intrepretasi. Rencana arahan adalah rencana yang fleksibel dan
memberikan panduan umum. Rencana sekali pakai adalah rencana yang didesign
untuk waktu yang unik. Rencana siaga adalah rencana yang memberikan panduan
untuk aktivitas yang berulang kali.
Beberapa langkah dalam menetapkan
tujuan yang harus diperhatikan oleh manajer yaitu:
1. Meriview
misis atau tujuan organisasi, sebelum menulis tujuan karena tujuan yang baik
haru merefleksikan misi.
2. Mengevaluasikan
sumber daya yang tersedia.
3. Menentukan
tujuan secara individu atau dengan masukan pihak lain, tujuan ini harus jelas
dan terukur serta harus mencakup kerangka waktu untuk mencapainya.
4. Menulis
tujuan dan mengalokasikannya kepada semua yang perlu tahu.
5. Mereview
hasil dan apakah tujuan telah tercapai.
Tipe Pemasaran Jasa
Tiga tipe pemasaran jasa, yaitu :
1. Pemasaran Eksternal
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 7 P (product, price, place, promotion, process, personil, and physical facility)
2. Pemasaran Internal
Untuk pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran eksternal (7 P) tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu juga harus ada kekompakan atau suatu tim yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang meyakinkan pelanggan.
3. Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)
Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya, restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi. Tetapi, juga harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan.
Secara ringkas dapatlah disimpulkan bahwa pengelolaan jasa dapat disimpulkan bahwa pengelolaan jasa menghadapi tugas-tugas pokok, yaitu :
1. Meningkatkan Differensiasi Kompetitif Mereka (Increasing Their Competitive Differntiation)
Di dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam, perusahaan dapat menciptakan inovatif dan citra yang berbeda dibandingkan dengan pesaingnya. Penciptaan inovatif ini harus dikembangkan sesuai dengan keinginan konsumen dan secara agresif harus lebih dahulu dari pesaing dan bukan meniru pesaing.
2. Meningkatkan Mutu Jasa
Kunci keberhasilan dalam pemasaran jasa adalah memenuhi atau melebihi pengharapan konsumen sasaran mengenai mutu jasa. Pengharapan konsumen tersebut suatu citra di mata konsumen, sehingga menjadi buah pembicaraan rekan-rekan konsumen lainnya. Pelayanan yang memuaskan merupakan salah satu bentuk pengharapan konsumen tersebut.
Ada 10 faktor dalam service quality, yaitu :
• Kesiapan sarana jasa (access)
• Komunikasi harus baik (communication)
• Karyawan yang terampil (competence)
• Hubungan baik dengan konsumen (courtesy)
• Perusahaan dan karyawan harus berorientasi pada konsumen (credibility)
• Harus konsisten dan cermat (responsiveness)
• Cepat tanggap (responsiveness)
• Keamanan konsumen terjaga (security)
• Harus bisa dilihat (tangibles)
• Memahami keinginan konsumen (understanding knowing the costumer)
3. Meningkatkan produktifitas
Ada enam pendekatan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
• Bekerja keras dengan keterampilan yang tinggi
• Meningkatkan kuantitas
• Menindustrikan jasa, maksudnya lebih memperluas aktivitas bisnis jasa tersebut dengan menggunakan peralatan yang lebih canggih.
• Memodernisasi peralatan jasa yang dibutuhkan
• Merancang jasa yang lebih efektif
• Produktifitas tinggi tanpa mengurangi mutu
• Memberikan insentif pada pelanggan
IV .Langkah Nyata menguatkan eksistensi jasa
Setiap perusahan akan senantiasa mempertahankan eksistensi kinerjanya untuk mencapai pertumbuhan tertentu.Untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk merebut pangsa pasar dengan berbagai strategi pemasaran dan juga peningkatan pelayanan yg maksimal dengan tujuan akhir untuk bisa memperoleh laba yg sebesar besarnya dengan pencapain kepuasana tamu ataupun pelanggan secara optimal.
Oleh sebab itu setiap perusahan yg bergerak dibidang jasa pelayanan akan akan selalu senantiasa mejaga dan meningkakat mutu pelayanan mereka sehingga bisa secara maksimal bersaing dengan kebutuhan konsumen.
Disisi lain pasar atau Konsumen akan selalu memiliki kebutuhan yg tinggi atas prasarana dan komoditi produk yg handal yg bisa kita tawarkan kepada para konsumen kita,dengan demikian pasar akan selalu mencari jasa yg paling sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan konsument secara maksimal.
Dalam hal ini tidak sedikit perusahaan yg tidak mengedepankan aspek peningkatan kualitas pelayanan mereka demi pencapain kepuasan konsumen secara optimal.Sehinggga setiap perusahaan selalu dituntut untuk selalu berinovasi untuk pencapain tujuan diatas demi memenuhi kepuasan konsumen tersebut .Tuntutan ini yg harus mereka pelajari untuk tidak akan terpaku dengan standar baku yg dianggap sudah cukup bisa memberikan kepuasan kepada konsumen .
Seperti yg diketahui kualitas pelayanan yg ditawarkan erat kaitannya dengan dorongan untuk pencapain konsument yg loyar untuk tetap memakai produk yang ditawarkan oleh sebuah jasa pelayanan.Dalam jangka panjang perusahaan akan selalu senantiasa memahami dengan seksama jasa yg diharapkan oleh semua pelanggannya.Dengan demikian perusahaan akan bisa meningkatakan kepuasan para pelanggannya,dimana perusahaan bisa memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.Pada gilirannya akan tercipta “Brand Image”nilai jual yg tinggi pada perusahaan yg mampu meberikan pelayan yg baik terhadap para konsumennya.
Kualitas produk yang baik (Baik barang maupun jasa )mempunyai kontribusi yang besar pada kepuasan pelanggan ,pangsa pasar dan profitabilitas .Untuk itu perlu diperhatikan permasalahan -permasalahan kritis yg mampu berdampak pada permasalahan jasa atas kepuasam pelanggan:
Kontribusi kualitas pelayanan secara nyata yg perlu diperhatikan :
1. Kualitas pelayanan yg mampu meberikan nilai jual tinggi,dengan senantiasa memberikan kepuasan yg superior kepada semua pelanggannya .
2. Kepuasan pelayanan membuka peluang untuk diversifikasi produk dan harga,misalnya pelayanan dibedakan karena kecepatan pelayanan yg diminta oleh pelanggan ,maka tarif yg lebih mahal akan dibebankan terhadap pelayanan yg membutuhkan penyelesaian paling cepat.
3. Kualitas pelayanan menciptakan loyalitas pelanggannya,pelanggan yg loyalitas tidak hanya potensial menjual produk yg sudah ada dan uga bisa menjual produk yg baru yg dimiliki oleh perusahaan .
4. Kulaitas pelayanan yg baik juga bisa menghemat biaya ,seperti biaya untuk mendapatkan pelanggan yg baru,biaya perbaikan kesalahan dan biaya pengembalian nama baik perusahaan karena kesalahan pelayanan.
5. Kulaitas pelayanan yg baik juga bisa memberikan kepuasan kerja bagi karyawan.
1. Pemasaran Eksternal
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 7 P (product, price, place, promotion, process, personil, and physical facility)
2. Pemasaran Internal
Untuk pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran eksternal (7 P) tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu juga harus ada kekompakan atau suatu tim yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang meyakinkan pelanggan.
3. Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)
Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya, restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi. Tetapi, juga harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan.
Secara ringkas dapatlah disimpulkan bahwa pengelolaan jasa dapat disimpulkan bahwa pengelolaan jasa menghadapi tugas-tugas pokok, yaitu :
1. Meningkatkan Differensiasi Kompetitif Mereka (Increasing Their Competitive Differntiation)
Di dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam, perusahaan dapat menciptakan inovatif dan citra yang berbeda dibandingkan dengan pesaingnya. Penciptaan inovatif ini harus dikembangkan sesuai dengan keinginan konsumen dan secara agresif harus lebih dahulu dari pesaing dan bukan meniru pesaing.
2. Meningkatkan Mutu Jasa
Kunci keberhasilan dalam pemasaran jasa adalah memenuhi atau melebihi pengharapan konsumen sasaran mengenai mutu jasa. Pengharapan konsumen tersebut suatu citra di mata konsumen, sehingga menjadi buah pembicaraan rekan-rekan konsumen lainnya. Pelayanan yang memuaskan merupakan salah satu bentuk pengharapan konsumen tersebut.
Ada 10 faktor dalam service quality, yaitu :
• Kesiapan sarana jasa (access)
• Komunikasi harus baik (communication)
• Karyawan yang terampil (competence)
• Hubungan baik dengan konsumen (courtesy)
• Perusahaan dan karyawan harus berorientasi pada konsumen (credibility)
• Harus konsisten dan cermat (responsiveness)
• Cepat tanggap (responsiveness)
• Keamanan konsumen terjaga (security)
• Harus bisa dilihat (tangibles)
• Memahami keinginan konsumen (understanding knowing the costumer)
3. Meningkatkan produktifitas
Ada enam pendekatan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
• Bekerja keras dengan keterampilan yang tinggi
• Meningkatkan kuantitas
• Menindustrikan jasa, maksudnya lebih memperluas aktivitas bisnis jasa tersebut dengan menggunakan peralatan yang lebih canggih.
• Memodernisasi peralatan jasa yang dibutuhkan
• Merancang jasa yang lebih efektif
• Produktifitas tinggi tanpa mengurangi mutu
• Memberikan insentif pada pelanggan
IV .Langkah Nyata menguatkan eksistensi jasa
Setiap perusahan akan senantiasa mempertahankan eksistensi kinerjanya untuk mencapai pertumbuhan tertentu.Untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk merebut pangsa pasar dengan berbagai strategi pemasaran dan juga peningkatan pelayanan yg maksimal dengan tujuan akhir untuk bisa memperoleh laba yg sebesar besarnya dengan pencapain kepuasana tamu ataupun pelanggan secara optimal.
Oleh sebab itu setiap perusahan yg bergerak dibidang jasa pelayanan akan akan selalu senantiasa mejaga dan meningkakat mutu pelayanan mereka sehingga bisa secara maksimal bersaing dengan kebutuhan konsumen.
Disisi lain pasar atau Konsumen akan selalu memiliki kebutuhan yg tinggi atas prasarana dan komoditi produk yg handal yg bisa kita tawarkan kepada para konsumen kita,dengan demikian pasar akan selalu mencari jasa yg paling sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan konsument secara maksimal.
Dalam hal ini tidak sedikit perusahaan yg tidak mengedepankan aspek peningkatan kualitas pelayanan mereka demi pencapain kepuasan konsumen secara optimal.Sehinggga setiap perusahaan selalu dituntut untuk selalu berinovasi untuk pencapain tujuan diatas demi memenuhi kepuasan konsumen tersebut .Tuntutan ini yg harus mereka pelajari untuk tidak akan terpaku dengan standar baku yg dianggap sudah cukup bisa memberikan kepuasan kepada konsumen .
Seperti yg diketahui kualitas pelayanan yg ditawarkan erat kaitannya dengan dorongan untuk pencapain konsument yg loyar untuk tetap memakai produk yang ditawarkan oleh sebuah jasa pelayanan.Dalam jangka panjang perusahaan akan selalu senantiasa memahami dengan seksama jasa yg diharapkan oleh semua pelanggannya.Dengan demikian perusahaan akan bisa meningkatakan kepuasan para pelanggannya,dimana perusahaan bisa memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.Pada gilirannya akan tercipta “Brand Image”nilai jual yg tinggi pada perusahaan yg mampu meberikan pelayan yg baik terhadap para konsumennya.
Kualitas produk yang baik (Baik barang maupun jasa )mempunyai kontribusi yang besar pada kepuasan pelanggan ,pangsa pasar dan profitabilitas .Untuk itu perlu diperhatikan permasalahan -permasalahan kritis yg mampu berdampak pada permasalahan jasa atas kepuasam pelanggan:
Kontribusi kualitas pelayanan secara nyata yg perlu diperhatikan :
1. Kualitas pelayanan yg mampu meberikan nilai jual tinggi,dengan senantiasa memberikan kepuasan yg superior kepada semua pelanggannya .
2. Kepuasan pelayanan membuka peluang untuk diversifikasi produk dan harga,misalnya pelayanan dibedakan karena kecepatan pelayanan yg diminta oleh pelanggan ,maka tarif yg lebih mahal akan dibebankan terhadap pelayanan yg membutuhkan penyelesaian paling cepat.
3. Kualitas pelayanan menciptakan loyalitas pelanggannya,pelanggan yg loyalitas tidak hanya potensial menjual produk yg sudah ada dan uga bisa menjual produk yg baru yg dimiliki oleh perusahaan .
4. Kulaitas pelayanan yg baik juga bisa menghemat biaya ,seperti biaya untuk mendapatkan pelanggan yg baru,biaya perbaikan kesalahan dan biaya pengembalian nama baik perusahaan karena kesalahan pelayanan.
5. Kulaitas pelayanan yg baik juga bisa memberikan kepuasan kerja bagi karyawan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan
atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya perusahaan
adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan,
pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di
mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan,
misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang.
CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR
mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan
sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder)
perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk
membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal
dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku
kepentingan internal.
Untuk menunjukkan bahwa perusahaan
adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan
atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal:
- Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)
- Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan
laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat
ini.
- Verite, acuan pemantauan
- Laporan berdasarkan standar
akuntabilitas sosial internasional SA8000
- Standar manajemen lingkungan
berdasarkan ISO 14000
Salah satu contoh perusahaan yang
saya pilih adalah perusahaan coca cola. Perusahaan yang namanya sudah tidak
asing ini beranggapan bahwa asumsinya untuk meningkatkan pelestarian
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja juga mengutamakan adanya CSR
tersebut. Salah satu hal yang dilakukan adalah mengolah limbah sampah yang akan
dibuang ke sungai sehingga tidak merusak biota sungai. Mereka menyadari jika
hal tersebut tidak dilakukan maka mereka akan mendapatkan masalah dari
perubahan yang negative atas dampak yang ada. Mereka lalu menerapkan sistem koprehensif
yang mengacu pada standart internasional
ISO 14001 dan perundangan yang berlaku. Semua
pabrik melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek
terbaik di bidang perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja -
mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan kembali limbah produksi hingga berbagai
program kesehatan dan keselamatan kerja.
Selain senantiasa berupaya meraih
kepuasan dengan melakukan hal-hal yang terbaik, tanggung-jawabnya juga tertuju
pada masyarakat Indonesia. Tanggung jawab tersebut meliputi komitmen dalam
menjalankan usaha dengan cara-cara yang menjaga kelestarian lingkungan dan
menunjang kesehatan dan keselamatan kerja karyawan-karyawan.
PT Coca-Cola Bottling Indonesia
memiliki komitmen untuk senantiasa memahami, mencegah dan memperkecil setiap
dampak buruk terhadap lingkungan sehubungan dengan kegiatan produksi minuman
ringan, serta terus berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang
diharapkan konsumen maupun pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang
aman bagi seluruh karyawan.
Pengantar Manajemen dan Organisasi
1.1 Siapakah Yang Disebut Manajer?
Seorang manajer adalah seorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan
Seorang manajer adalah seorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan orang lain, sehingga rencana organisasi
dapat dicapai. Seorang manajer memiliki tugas berupaya membantu orang lain
menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Hal itu dapat diwujudkan melalui
koordinasi atas pekerjaan mereka dan mengawasi pekerjaan mereka.
Para manajer dapat dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu :
Para manajer dapat dikelompokkan dalam beberapa kelas yaitu :
a. Manajer Lini Pertama ( First-line
manager )
Para manager di jenjang bawah yang mengelola pekerjaan
Para manager di jenjang bawah yang mengelola pekerjaan
karyawan
non-manajerial dan biasanya terlibat langsungatau tidak
dalam proses
produksi.
b. Manajer Tingkat Menengah ( middle manager )
Para manajer yang menduduki posisi diantara jenjang terbawah dan
Para manajer yang menduduki posisi diantara jenjang terbawah dan
teratas, selain
itu juga mengelola para manjer lini pertama.
c. Manajer Puncak ( top
manajer )
Para manajer yang menduduki tingkat tertinggi dalam organisasi ini
Para manajer yang menduduki tingkat tertinggi dalam organisasi ini
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang mempengaruhi
seluruh kegiatan organisasi. Selain itu juga menetapkan sasaran dan
rencana kerja bagi organisasi.
1.2 Apakah Manajemen Itu ?
Manajemen merupakan aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan
Manajemen merupakan aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Yang dimaksud efisien adalah
melakukan pekerjaan secara tepat sasaran, atau menghasilkan output sebanyak
mungkin dari input sedikit mungkin.
1.3 Apa Kerja Manajer ?
Kerja dari seorang manajer dicakup dalam tiga aspek yaitu fungsi, peranan, dan
Kerja dari seorang manajer dicakup dalam tiga aspek yaitu fungsi, peranan, dan
keahlian.
a. Fungsi-fungsi Manajemen
Henry Fayol seorang pengusaha Prancis di awal abad 20 mengatakan ada 5
Henry Fayol seorang pengusaha Prancis di awal abad 20 mengatakan ada 5
fungsi manajemen : Planning, organizing, commanding,
coordinating,
dan controling. Tetapi kini lebih
dipadatkan menjadi 4 yaitu : Planing yang berarti mengidentifikasikan sasaran,menetapkan
strategi, mengembangkan rencana kerja untuk mengelola aktivitas. Organizing
yaitu menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang
akan menegrjakan. Leading yaitu memotivasi, mamimpin, dan tindakan yang
melibatkan interaksi orang lain. Controlling yaitu mengawasi aktivitas
agar adapat selesai sesuai rencana.
b.
Peran-peran Manajemen
Peranan merujuk pada tindakan dan perilaku dari manajer. Mintzberg
Peranan merujuk pada tindakan dan perilaku dari manajer. Mintzberg
mengelompokkan 3 divisi yaitu :
- Peran jembatan antar-pribadi ( Interpersonal Roles ) peranan
- Peran jembatan antar-pribadi ( Interpersonal Roles ) peranan
yang melibatkan hubungan dengan orang lain yang bersifat
seremonial dan simbolis. Meliputi : panutan (figurehead), pimpinan (leader),
penghubung (liason).
- Peran penyambung informasi ( Informational
Roles ) aktivitas
yang melibatkan pengumpulan, penerimaan, dan penyampaian
informasi. Meliputi: pengawas ( monitor ), penyebar berita ( disseminator ),
juru bicara ( spokesperson ).
- Peran pengambil keputusan ( decision-making role )
terkait dengan pengambilan keputusan dan penentuan pilihan. Meliputi : pengusaha ( enterpeneur ), pengentas kendala ( distrubance handler ), pengalokasian sumber-daya ( resource allocator ), perunding ( negotiator ).
terkait dengan pengambilan keputusan dan penentuan pilihan. Meliputi : pengusaha ( enterpeneur ), pengentas kendala ( distrubance handler ), pengalokasian sumber-daya ( resource allocator ), perunding ( negotiator ).
c. Keahlian-keahlian Manajemen
Menurut Robert L. Katz telah mengembangkan sebuah pendekatan untuk
Menurut Robert L. Katz telah mengembangkan sebuah pendekatan untuk
menjabarkan
keahlian manajemen. Ada 3 keahlian dasar yaitu : teknis, hubungan
antar
manusia, dan konseptual.
- Keahlian Teknis yaitu pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
- Keahlian Teknis yaitu pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan
sebuah pekerjaan yang spesifik.
-
Keahlian hubungan antar-manusia yaitu kemampuan bekerja sama
yang
baik dengan orang lain secara perorangan atau kelompok.
- Keahlian konseptual yaitu kemampuan
berpikir dan memahami hal-hal
yang
bersifat abstrak dan kompleks sehingga seorang manajer dapat memandang organisasi dari prespektif
keseluruhan dan memahami hubungan antar berbagai organisasi.
1.4
Apakah Organisasi Itu ?
Organisasi adalah penataan sekumpulan orang yang disengaja guna mencapai tujuan
Organisasi adalah penataan sekumpulan orang yang disengaja guna mencapai tujuan
tertentu.
Dapat dikatakan sebagai organisasi jika memiliki 3 sifat yaitu :
a. Memiliki tujuan yang jelas dan terdefenisi.
b. Terdiri dari orang yang melakukan berbagai pekerjaan.
c. Memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban.
Dapat dikatakan sebagai organisasi jika memiliki 3 sifat yaitu :
a. Memiliki tujuan yang jelas dan terdefenisi.
b. Terdiri dari orang yang melakukan berbagai pekerjaan.
c. Memiliki suatu bentuk struktur yang mengatur hak dan kewajiban.
1.5 Mengapa Kita Perlu Mempelajari Manajemen ?
Kita dapat memahami nilai dan manfaat studi manajemen melalui tiga hal yaitu :
a. Universalitas Manajemen
Merujuk pada fakta bahwa para manajer dibutuhkan dalam segala bentuk dan
ukuran
di organisasi, di setiap jenjang dan bidang kerja organisasi, dan diberbagai
tempat
di dunia.
b. Realitas Dunia Kerja
Kenyataan bahwa kita akan mengelola atau dikelola dalam dunia kerja kita.
c. Imbalan dan Tantangan dalam Menjadi Seorang Manajer.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang
memungkinkan orang lain mengerahkan kemampuan terbaik mereka dalam bekerja,
mendukung dan mendorong kemajuan orang lainb. Realitas Dunia Kerja
Kenyataan bahwa kita akan mengelola atau dikelola dalam dunia kerja kita.
c. Imbalan dan Tantangan dalam Menjadi Seorang Manajer.
Subscribe to:
Posts (Atom)