Visit Indonesia From My Slide Show

Welcome to My Blog. Just Share My Mind. Maybe Your Mind Same with My Mind and its all in My Blog. Music Present : Olive Musique - Young at Heart. Visited My Country from My Slide Show.

Total Pageviews

Popular Posts

Tuesday, May 13, 2014

SIX SIGMA

SIX SIGMA
GELOMBANG SIX SIGMA - Six sigma memiliki beberapa gelombang yaitu :
1.       Mengembangkan produk baru. Perusahaan produk telekomunikasi menggunakan teknologi rancangan six sigma untuk mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar dan perubahan yang lebih cepat pada sebuah fasilitas pemanufakturan kunci.
2.       Mengirim pesan lebih cepat dan lebih murah. Para pelanggan jasa telekomunikasi dibuat cemas terhadap penanganan order mereka. Proses tersebut tidak hanya mengganggu para pelanggan, tetapi juga menghambur-hamburkan sumber daya uang. Six sigma telah mengukur dan menganalisa masalah tersebut. Six sigma mampu mengubah opini dari data yang solid dan dari pengetahuan terhadap kebutuhan pelanggan dan itu menghasilkan penghematan.
3.       Memberikan jawaban yang tepat.Six sigma mampu menganalisis dan memperbaiki operasi pusat panggilan. Fokusnya ditunjukkan kepada dua sasaran yaitu: mengurangi rata-rata waktu menjawab panggilan dan meningkatkan presentasi masalah dan pertanyaan pelanggan yang diputuskan pada panggilan awal.
4.       Berpikir lain dari biasanya.Satu unsure dalam pengemasan onderdil yaitu pengiriman onderdil nesar dari pabrik pemanufakturan dan tidak dikemas. Dengan memfokuskan rancangan proses pada kebutuhan pelanggan dan aktivitas penambahan nilai, maka operasi pengemasan onderdil pun diubah dari gudang ke pabrik.

MANFAAT SIX SIGMA - Manfaat six sigma bagi perusahaan yaitu ;
1.       Menghasilkan sukses berkelanjutan. Six sigma mampu menciptakan keahlian dan budaya untuk terus menerus bangkit kembali yang akan dijelaskan sebagai closed-loop system.
2.       Mengatur tujuan kinerja bagi setiap orang. Six sigma menggunakan kerangka kerja bisnis bersama seperti- proses pelanggan- untuk menciptakan sebuah tujuan yang konsisten, kinerja six sigma atau sebuah tingkat konerja yang sempurna mungkin yang dapat dibayangkan oleh kebanyakan orang.
3.       Memperkuat nilai kepada pelanggan. Six sigma mempelajari nilai yang berarti bagi para pelanggan dan merencanakan bagaimana mengirimkannya kepada mereka secara profitable.
4.       Mempercepat tingkat perbaikan. Dengan meminjam alat-alat dan ide dari banyak disiplin ilmu, six sigma membantu sebuah perusahaan untuk tidak hanya meningkatkan kinerja tapi juga meningkatkan perbaikan.
5.       Mempromosikan pembelajaran dan cross-pollination. Six sigma meruoakan sebuah pendekatan yang dapat meningkatkan dan mempercepat perkambangan dan penyebaran ide baru di sebuah organisasi keseluruhan.
6.       Melakukan perubahan strategic. Sox sigma mampu memberikan kemampuan yang lebih besar untuk melakukan penyesuaian kecil maupun perubahan besar yang dituntut oleh bisnis.

ALAT DAN TEMA SIX SIGMA - Inisiatif six sigma meliputi :
1.       E-commerence dan jasa.                                                    6. Manajemen pengetahuan.
2.       Perancangan sumber daya perusahaan                          7. Manajemen berbasis aktivitas
3.       Perampingan pemanufakturan                                         8. Organisasi berpusatkan proses
4.       Sistem manajemen hubungan pelanggan                       9. globalisasi
5.       Kemitraan manajemen hubungan pelanggan.                10. Inventori/produksi just in time.

ENAM TEMA SIX SIGMA- Six sigma memiliki enam tema yaitu :
1.       Tema satu : focus yang sungguh-sungguh kepada pelanggan. Dalam six sigma pelanggan menjadi prioritas utama. Jika sebagai prioritas utama maka six sigma perbaikkannya ditentukan oleh pengaruhnya terhadap kepuasan dan nilai pelanggan.
2.       Tema dua : manajemen yang digerakan oleh data dan fakta. Six sigma mengambil sikap manajemen by fact pada tingkat yang lebih kuat. Meskipun perhatiannya ditunjukkan kepada ukuran sistem informasi yang telah ditingkatkan, manajemen pengetahuan. Six sigma dimulai dengan menjelaskan ukuran apa yang menjadi kunci untuk mengukur kinerja bisnis, menerapkan pada data dan analisis untuk membangun pemahaman terhadap variable kunci dan hasil optimal.
3.       Tema tiga : focus pada proses, manajemen dan perbaikkan. Six sigma proses adalah tempat dimana tindakan dimulai. Six sigma memposisikan proses sebagai kendaraan kunci dari sukses. Six sigma yang sampai saat ini meyakinkan para pemimpin manajer terutama dalam fungsi dan industry termasuk jasa sebenarnya meruoakan cara untuk membangun keunggulan kompetitif dan mengirimkan nilai kepada para pelanggan.
4.       Tema empat : manajemen proaktif. Six sigma mencangkup sejumlah alat dan praktik yang menggantikan kebiasaan reaktif dan gaya manajemen yang dinamis, proaktif,dan responsive.
5.       Tema kelima : kolaborasi tanpa batas. Six sigma memperluas kolaborasi tanpa batas menuntut adanya pemahaman terhadap sebuah proses atau rantai persediaan. Six sigma dalam menciptakan sebuah lingkungan dan struktur manajemen yang mendukung teamwork yang sesungguhnya.
6.       Tema enam : dorongan yang sempurna, toleransi terhadap kegagalan. Six sigma menjadi tujuan perusahaan akan terus secara menerus didorong untuk menjadi sempurna dari sebelumnya.
MENCIPTAKAN SISTEM YANG CLOSED-LOOP-Sistem yang closed-loop adalah informasi yang internal maupun eksternal memberitahukan kepada pengendara/ manajer tentang bagaimana tetap pada jalurnya, berdiri tegak lurus, dan mengendarai dengan sukses. Sistem ini baik seharusnya bekerja bahkan pada jalur yang sukses ataupun pada lingkungan bisnis yang berbahaya.  Six sigma didasarkan pada pengukuran terhadap pembuatan sistem closed-loop yang cukup sensitive untuk mengurangi guncangan perusahaan dan menjaganya untuk tetap aman di jalur yang sering menikung untuk kinerja yang sukses. Pendekatan yang digunakan untuk membuat, memonitori, dan memperbaiki sistem bisnis closed-loop disebut dengan process manajemen, proses improvement, dan proses design.
PENGAJARAN SISTEM PELACAK X DAN Y
Pada grafik diatas di bagian kiri gambar adalah input untuk proses dan di bagian tengah adalah organisasi atau prose itu sendiri, dan di bagian kanan adalah pelanggan, produk akhir, dan profit yang diharapkan. Ada pengembangan produk pada grafik yang selanjutnya yaitu adanya penambahan unsure x dibagian kiri atau input. X sering kali muncul pada aliran input proses akan menjadi indicator perubahan kinerja di bagian hulu dari sebuah sistem. Y muncul dibagian kanan atau output, pada bagian kanan mewakili ukuran kinerja bisnis. Rumus Y = f(X).  Ada dua tujuan closed loop yaitu :Untuk menggambarkan yang mana x atau variable dalam proses bisnis dan input, yang paling besar pengaruhnya terhadap Y.Untuk menggunakan perubahan pada kinerja keseluruhan dari proses untuk menyesuaikan bisnis dan menjaganya bergerak pada bisnis yang profitable.

PENGANTAR KE PENGUKURAN SIGMA (“the Big Y”)
Sisi Buruk Variasi. Variasi dalam produk juga merupakan keprihatinan kritis. Dengan bagian elektronik atau mekanik yang rumit, variasi pada zaman sekarang atau pada lebar atau bobot dari item dapat bertambah terus sampai semua hal menjadi berantakan. Jika perusahaan anda membuat produk yang oleh perusahaan lain dimasukkan ke dalam produk mereka, maka inkonsistensinya/variasi anda mungkin membuat mereka harus melakukan usaha ekstrak hanya untuk membuat produk anda berfungsi.
Manfaat Mengambil Perspektif Variasi. Pengamatan terhadap variasi membantu manajemen memahami sepenuhnya kinerja riil dari sebuah bisnis dan juga prosesnya. Memahami dan menekankan variasi dapat bermanfaat baik bagi anda maupun pelanggan anda, karena tidak lagi berkompensasi untuk usaha yang tidak dapat diprediksi hanya untuk memenuhi persyaratan pelanggan. Sasaran untuk meningkatkan kinerja six sigma adalah untuk mengurangi atau mepersempit variasi pada tingkat dimana enam six sigma atau deviasi standar dari variasi dapat ditekan dalam batas yang telah ditentukan oleh spesifikasi pelanggan.
Pelanggan, Defect, dan Level Sigma. Sistem pengukuran six sigma memiliki beberapa langkah yaitu :Pertama - Menentukan dengan jelas apa yang diinginkan oleh para pelanggan sebagai suatu kebutuhan yang eksplisit. Dalam bahasa six sigma disebut dengan CTQ “Critical For Quality”. Kedua-Menghitung jumlah defect yang terjadi. Defect adalah semua kejadian atau peristiwa dimana produk atau proses gagal memenuhi kebutuhan seorang pelanggan. Sesekali kita menghitung defect, kita dapat menghitung hasil proses dengan menggunakan sebuah table untuk menentukan level sigma.
Tabel Konversi Sigma yang Disederhanakan
Jika hasil anda :
DPMO Anda :
Sigma Anda :
30,9%
690000
1.00
69,2%
308000
2.00
93,3 %
66800
3.00
99,4%
6210
4.00
99,98%
320
5.00
99,97%
3.4
6.00
Table DPMO mengindikasi berapa banyak kesalahan yang akan muncul jika sebuah aktivitas diulang 1 juta kali. Dalam melakukan kalkulasi dengan memfaktorkan peluang dalam defect. DPMO sebagai cara sederhana untuk menggambarkan kualitas atau kapabilitas dari sebuah proses.
Manfaat Ukuran Sigma. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi sistem Six Sigma menemukan bahwa pendekatan “skala Sigma” untuk mengevaluasi kinerja proses memberikan kepada mereka keuntungan-keuntungan yang signifikan. Secara ringkas, Sigma mengukur:
1.       Dimulai dengan pelanggan: Ukuran-ukuran Sigma membutuhkan adanya definisi yang jelas terhadap persyaratan pelanggan. Kejelasan tersebut dapat menguntungkan Anda dan juga pelanggan, dalam hal memikirkan apa yang benar-benar penting.
2.       Memberikan sebuah matrix yang konsisten: Dengan fokus kepada defect dan peluang defect, ukuran Six Sigma dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan proses-proses yang sangat berbeda di sebuah organisasi secara keseluruhan atau antar organisasi. Sekali anda menentukan kebutuhan dengan jelas, Anda dapat menentukan “defect” dan mengukur hampir semua jenis aktivitas atau proses bisnis. Berikut ini contoh sederhana:




·         Ketikan dalam sebuah dokumen
·         Waktu tunggu yang lama di Call Center
·         Pengiriman yang tidak lengkap
·         Kesalahan modifikasi
·         Daya yang melemah


3.       Link ke tujuan ambisius. Organisasi keseluruhan berfokus pada tuuan kinerja 99,9997 persen sempurna dapat menciptakan momentum signifikan untuk perbaikan. Pendekatan ukuran Six Sigma – Anda harus berfikir dan berusaha utuk mengaturnya dengan tepat – dapat menciptakan “bahasa ukuran” yang dapat digunakan di semua bagian dari sebuah bisnis.
Ukuran-ukuran Sigma: Memperhatikan Pilihan Anda- Penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada undang-undang tentang penggunaan skala Sigma. Pertama-tama, adalah mungkin untuk mencapai kinerja Six Sigma dan tidak pernah memperhatikan tabel konversi Sigma. Juga ada cara valid lainnya untuk mengukur dan mengekspresikan kinerja sebuah proses atau produk barang/jasa.
Beberapa isu “logistik” yang ada di sekitar ukuran Six Sigma:
·         Agar ukuran-ukuran Six Sigma diterapkan secara efektif di organisasi, maka diperlukan petunjuk atau panduan untuk melakukannya. Sebaliknya ukuran dapat diukuran dapat dihitung dengan tidak konsisten – membuatnya tidak adil jika dua kelompok dibandingkan berdasarkan asumsi-asumsi yang berbeda.
·         Ukuran-ukuran Sigma tidaklah “statis.” Sebagaimana persyaratan persyaratan pelanggan berubah, kinerja Sigma pun akan berubah – biasanya tampak lebih buruk. Pada beberapa organisasi Six Sigma , untuk sementara kalkulasi-kalkulasi secara terus-menerus dilakukan secara simulan pada “peran lama” dan “peran baru” untuk membuat transisi menjadi lebih lancar.
·         Seperti semua ukuran, diperlukan waktu dan sumber daya untuk mencapai skor Sigma pada proses keseluruhan organisasi. Kita perlu menentukan prioritas mengenai apa yang dapat dan yang seharusnya diukur. Jangan berharap memiliki daftar lengkap tentang data kinerja Sigma yang akurat untuk setiap bagian dari sebuah perusahaan dalam waktu yang singkat/ jangka pendek.
Perbaikan Six Sigma dan Strategi-Strategi Manajemen- Pengetahuan pelanggan dan ukuran-ukuran yang efektif merupakan bahan bakar sistem Six Sigma. Keduanya mendorong mesin yang terdiri dari tiga unsur dasar, yang semuanya berfokus pada proses-proses organisasi. Hubungan pendekatan –pendekatan tersebut merupakan salah satu inovasi paling penting yang membuat Six Sigma berhasil.
Tiga strategi Six Sigma:
1.       Perbaikan Proses Menemukan Solusi-Solusi Bertarget- Istilah “perbaikan proses” merujuk kepada sebuah strategi membangun solusi-solusi terfokus untuk mengeliminasi akar penyebab dari masalah kinerja bisnis. Istilah lain yan digunakan secara sinonim mencakup “perbaikan terus-menerus”, “perbaikan inkremental”, atau “Kaizen”. Pada dasarnya Mayoritas prospek Six Sigma adalah usaha Perbaikan Proses.
2.       Perancangan/Perancangan Ulang Proses: Membangun Bisnis Lebih Baik- Six Sigma membawa bersama-sama baik Perbaikan Proses mampupun Pencangan/ Perancangan Ulang, menggabungkannya sebagai strategi penting yang komplementer untuk meraih sukses terus menerus. Pada model Perancangan/ Perancangan Ulang, sasarannya bukanlah untuk memperbaiki melainkan untuk mengganti  (atau bagaimana sebuah proses) dengan proses yang baru. Modek tersebut juga terkait  dengan perancangan produk dan jasa – sering disebut “ Six Sigma Design” – di mana prisip-prinsip Six Sigma yang dengan kebutuhan pelanggan dan divalidasi dengan data dan pelanggan.
3.       Manajemen Proses: Infrastruktur untuk kepemimpinan Six Sigma- Strategi ini melibatkan suatu perubahan fokus, dari kekeliruan dan arah fungsi-fungsi kepada memahami dan menfasilitasi proses-proses, aliran kerja yang memberikan nilai kepada para pelanggan dan para pemegang saham.
·         Proses-proses didokumentasikan dan dikelola “end-to-end” dan tanggung jawab diberikan dengan suatu cara tertentu untuk memastikan manajemen lintas fungsi dari proses kritis.
·         Persyaratan pelanggan ditentukan dengan jelas dan diperbarui secara reguler.
·         Mengukur output, aktivitas proses, dan input, secara teliti.
·         Para manajer dan kolega menggunakan ukuran-ukuran dan pengetahuan proses untuk menilai kinerja dalam “real time” dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah dan peluang-peluang.
·         Perbaikan Proses dan Perancangan/Perancangan Ulang Proses-dibangun disekitar alat-alat perbaikan Six Sgma – digunakan untuk secara konstan mencapai tingkat kinerja perusahaan, daya saing, dan profitabilitas.
Model Perbaikan Six Sigma DMAIC- Sebagian besar model perbaikan, didasarkan pada langkah-langkah yang dikenalkan oleh W. Edwards Deming-Plan-Check-Act atau PDCA – menggambarkan logika dasar dari perbaikan proses berbasis jasa.
·         Plan. Meninjau berbagai isu dan kesenjangan yang ada pada kinerja saat ini.
·         Do. Uji coba solusi yang telah direncanakan.
·         Check. Mengukur hasil-hasil uji coba untuk mengetahui apakah hasil yang dimaksudkan dimaksudkan sedang dicapai.
·         Act. Berdasar solusi uji coba dan evaluasi, perbaiki dan perluas/tingkatan solusi untuk membuatnya permanen, dan menggabungkan pendekatan baru bilamana mungkin untuk diterapkan.
Define-measure-Analize-Improve-Control-atau DMAIC- Six Sigma Way menggunakan siklum perbaikan 4 flase yang makin umum dalam organisasi-organisasi Six Sigma: Define(Tentukan), Measure(Ukur), Analyse(Analisa), Improve (tingkatan) dan Control (kendalikan) atau DMAIC. DMAIC didasarkan pada siklus orisinil PDCA: akan tetapi, DMAIC dapat diterapkan baik pada usaha perbaikan Proses maupun pada Perancangan/Perancangan Ulang Proses.
Menentukan “Organisasi Six Sigma”- Organisasi Six Sigma adalah: Sebuah organisasi yang secara aktif bekerja untuk membangun tema-tema dan praktik-praktik Six Sigma ke dalam aktifitas manajemennya sehari-hari, dan menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam kinerja proses dan kepuasan pelanggan.
Penjelasan definisi:
*       Sebagai persyaratan, tidak perlu memiliki tingkat kinerja Six Sigma aktual (sempurna 99,9997%) untuk semua proses.
*       Hanya menggunakan ukuran-ukuran atau beberapa alat Six Sigma tidaklah mengkualifikasi sebuah perusahaan untuk menjadi “Organisasi Six Sigma”
*       Tidak harus menyebutnya Six Sigma untuk menjadi organisasi Six Sigma.

Mengapa Six Sigma Sukses sementara Total Quality Gagal?
Prinsip-prinsip dasar dari bab ini adalah Six Sigma menyatakan sebuah potensi untuk sukses melampaui tingkat perbaikan yang telah dicapai melalui banyak usaha TQM. Program-program kualitas dimasa lalu sering menjadi korban kesalahan yang melukai hasil dan juga reputasi TQM-kesalahan yang dapat dengan mudah diunlangi oleh perusahaan-perusahaan yang sekarang sedang mencoba Six Sigma.
Six Sigma dan Kelemahan TQM. Beberapa kesalaan pada usaha TQM dimasa lalu tentu saja terulang dalam sebuah inisiatif Six Sigma jika tidak berhati-hati.


1.       Kelemahan TQM: Kurangnya Integrasi. Solusi Six Sigma: Link (Hubungan) ke “Lini Dasar” Bisnis dan Personal.
2.       Kelemahan TQM: Kepemimpinan yang Apatis. Solusi Six Sigma: Kepemimpinan di Barisan Depan
3.       Kelemahan TQM: Konsep yang tidak jelas. Solusi Six Sigma: Pesan sederhana yang diulang-ulang secara konsisten
4.       Kelemahan TQM: Tujuan yang tidak jelas.Solusi Six Sigma: Menetapkan tujuan ambisius yang tidak tidak mungkin.
5.       Kelemahan TQM: Sikap yang Puritan dan Fanatik Teknis. Solusi Six Sigma: Mengadaptasi Alat dan Tingkat Kekakuan Lingkungan
6.       Kelemahan TQM: Gagal untuk menghancurkan penghalang-penghalang Internal. Solusi Six Sigma: prioritas terhadap manajemen proses lintas fungsi
7.       Kelemahan TQM: Perubahan Inkremental vs Perubahan Eksponensial. Solusi Six Sigma: Perubahan Inkremental Eksponensial.
8.       Kelemahan TQM: Pelatihan yang tidak efektif. Solusi Six Sigma: Blackbelts, Greenbelts, Master Blackbelts.
9.       Kelemahan TQM : Fokus pada kualitas produk. Solusi Six Sigma: Perhatian pada semua proses Bisnis



MENERAPKAN SIX SIGMA PADA JASA DAN PEMANUFAKTURAN
Apa sebenarnya Jasa dan Pemanufakturan- Proses dan bisnis jasa adalah semua bagian dari sebuah perusahaan yang tidak secara langsung terlibat dalam perancangan atau pembuatan produk tangible. Hal ini dapat berarti penjualan,keuangan,pemasaran, prokuremen, dukungan pelanggan, logistic, atau sumber daya manusia dan organisasi. Aktivitas tersebut meliputi transaksional, kemoersial, nonteknis, pendukung, dan administrative.
Proses pemanufakturan adalah aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan dan pembuatan produk yang tangible.
Perubahan Peran Pemanufakturan- Bisnis pemanufakturan yang sukses perlu menguasai berbagai kompetensi, meliputi :
a.        Mengawasi teknologi baru, dan menjadi dapat mengembangkannya secara cepat ke dalam produk yg viable.
b.       Memahami kebutuhan pelanggan yang sudah ada dan muncul yang dapat dipenuhi dengan proses yang diperbaiki.
c.        Membangun dan mengelola jaringan pemasok untuk menjamin persediaan onderdil dan bahan mentah tepat waktu.
d.       Membawa, memproses, dan membuat pesanan pelanggan secara akurat.
e.        Menyesuaikan diri kepada perubahan kondisi pasar.
Peluang Proses Jasa dan Realita- Dalam menaikkan daya saing bisnis terus betumbuh, potensi yang digunakan pada aktivitas dengan memperhatikan faktor :
a.        Pengeluaran akibat kualitas yang buruk dalam bisnis dan proses berbasis jasa pada umumnya sebesar 50 persen dari anggaran total.
b.       Pengeluaran sesuai dengan pangalaman, dan banyak yang mendapati proses administrasi dan jasa, sebelum perbaikan.
c.        Analisis proses jasa seringkali menyatakan bahwa kurang dari 10 persen dari siklus waktu.
Apa yang Membuat Six Sigma Service Lebih Menantang ?- Ada beberapa alasan yang dapat dimengerti tentang proses berbasis jasa memiliki peluang yang menonjol dibandingkan proses pemanufakturan, alasannya yaitu :
1.       Proses kerja yang tidak kelihatan.di pabrik proses dapat dilihat, disentuh, dan bahkan mengikuti pengerjaan prosuk melalui sebuah proses. Dalam proses kita hanya ingin menerima dalam waktu yang singkat dan menggunakan produk akhirnya.  Sedangkan produk kerja dari sebagian besar proses jasa jauh lebih sulit untuk dilihat dengan mata telanjang.
2.       Mengembangkan aliran kerja dan prosedur. Sebuah perubahan dalam sebuah proses produksi, biasanya ada beberapa hal yang perlu dilakukan, barang dipindahkan, bahan mentah dikirim ke lokasi berbeda, peralatan dan prosedur diubah. Karena alasan itulah perubahan pada pemanufkturan sangat dipertimbangkan.
3.       Kurangnya fakta dan data. Fakta mengenai proses jasa seringkali tampak sangat kecil. Data yang difokuskan secara terbatas, anecdotal, dan atau subyektif. Prosesnya membuat secara inheren menjadi lebih sulit untuk diukur.
4.       Kurangnya head start. Para pengawas, staf quality control, ahli teknik kualitas, dan guru perbaikan proses, selama beberapa dekae telah meneliti pemanufakturan. Begitu banyak aktivitas jasa yang tidak disentuh oleh metode luar biasa dari pengukuran dan perbaikan proses.
Membuat Six Sigma Bekerja Pada Jasa.- Ada beberapa tip untuk membuat six sigma lebih efektif dalam jasa yaitu :
Tip jasa#1 : Mulailah dengan proses.
Tip jasa#2 : Menyesuaikan Diri dengan masalah
Tip jasa#3 : Gunakan Fakta dan Data Dengan baik untuk mengurangi ambiguitas
Tip jasa#4: jangan menekankan statistik secara berlebihan
Beberapa Isu-Valid-dan tanggung jawab
1.       Jangan “statistic never”- memberikan keahlian dan alat statistik ketika orang-orang dan proses membutuhkan.
2.       Kenyataannya ada ketrampilan lain yang diperlukan oleh orang-orang di bidang Jasa.
3.       Orang-orang gagal dapat berhasil dengan cara: 1. Menarik kesimpulan yang salah berdasarkan analisis yang tidak lengkap. 2. Menarik kesimpulan yang benar, tetapi tidak mem-backup-nya dengan validasi statistik. 3. Membuat keputusan proses, produk, atau rancangan jasa yang tidak optimum.
Tantangan-Tantangan Pemanufakturan
Tantangan Pemanufakturan #1: Mengadopsi Perspektif yang lebih luas.
Tantangan Pemanufakturan #2: Menghapus “Sertifikasi” pada perbaikan.
Tantangan Pemanufakturan #3: Mengadaptasi alat-alat pada lingkungan pemanufakturan anda.
Membuat Six Sigma Memberikan yang Terbaik Bagi Anda. Six Sigma merupakan sistem yang sangat kuat, bahkan dengan tantangan-tantangan yang kemungkinan besar muncul dalam organisasi, entah dalam jasa ataupun pemanufakturan, anda dapat sukses jika ingat bahwa six sigma bukanlah sebuah program atau teknik. Six sigma merupakan cara yang fleksibel tetapi untuk membuat bisnis anda menjadi lebih responsif, efisien, kompetitif dan profitabel.
PETA PERJALANAN SIX SIGMA
Keuntungan peta perjalanan mencakup :
o    Pemahaman yang lebih jelas terhadap bisnis sebagai sebuah sistem yang saling menghubungkan antara proses dan para pelanggan.
o    Keputusan serta penggunaan sumber daya yang lebih baik
o    Perbaikan waktu siklus yang lebih pendek
o    Validasi keuntungan Six Sigma yang lebh akurat
o    Infrastruktur yang lebih kuat untu mendukung perubahan dan menopang hasil-hasil.
Langkah 1: mengidentifikasi Proses Inti dan Para Pelanggan Kunci
Langkah ini mulai membawa “gambar besar” tentang bagaimana pekerjaan seharusnya dilakukan, ke dalam fokus yang lebih jelas dengan menetukan aktivitas kritis dan mendapatkan struktur sistem bisnis Anda. Selain untuk prasyarat bagi langkah 2, langkah ini bermanfaat untuk memperoleh pemahaman baru yang lebih jelas tentang organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Sasaran:
Yang Dapat Disampaikan:
Untuk membuat pemahaman “gambar besar” yang jelas terhadap aktivitas lintas fungsi yang paling kritis dalam organisasi, dan bagaimana aktivitas tersebut berhadapan dengan para pelanggan eksternal.
“Peta” atau inventori aktivitas pengiriman nilai dalam organisasi dapat dikendalikan dengan:
1.       Apa proses inti atau proses bernilai tambah kami?
2.       Produk dan atau jasa apa yang kami berikan kepada pelanggan?
3.       Bagaimana proses-proses “mengalir” pada organisasi?
Langkah 2: Menentukan Persyaratan Pelanggan
Menempatkan masukan pelanggan yang baik pada kebutuhan dan persyaratan perusahaan merupakan aspek yang menantang. Jika organisasi tidak mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, maka akan sulit untuk memenuhi keinginan mereka. Dasar pemikiran pada langkah ini adalah sikap perusahaan dalam mendengarkan pelanggan.
Sasaran:
Yang Dapat Disampaikan:
1.       Membangun standar kinerja yang didasarkan pada input pelanggan aktual sehingga keefektifan proses dapat diukur secara akurat dan memprediksi kepuasan pelanggan.
2.       Untuk terus menerus mengumpulkan “suara pelanggan” untuk mengembangkan atau memperbaiki sistem dan strategi
Deskripsi yang jelas dan lengkap tentang faktor-faktor yang mendorong kepuasan pelanggan untuk setiap input & proses “persyaratan” dalam 2 kategori kunci:
1.       “Persyaratan Output” terkait dengan produk  atau jasa akhir
2.       “Persyaratan Jasa” menggambarkan bagaiman organisasi seharusnya berinteraksi dengan pelanggan.
Langkah 3: Mengukur Kinerja Saat Ini
Langkah 3 adalah bagaimana perusahaan mengirimkan dengan baik keinginan-keinginan pelanggan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Ukuran kinerja yang berfokus pada pelanggan merupakan titik awal untuk membangun sistem pengukuran yang lebih efektif.
Sasaran:
Yang Dapat Disampaikan:
Untuk secara akurat mengevaluasi kinerja proses terhadap persyaratan pelanggan yang dapat ditentukan, dan untuk membangun sebuah sistem untuk mengukur output-output kunci dan fitur-fitur jasa.
*      Baseline Measures—evaluasi kinerja proses saat ini.
*      Capability Measures--menilai proses/output saat ini untuk memenuhi persyaratan.
*      Measurement systems---metode & sumber daya baru/diperbaiki untuk terus menerus mengukur standar kinerja berfokus pelanggan.

Langkah 4: Memprioritaskan, Menganalisis, dan Mengimplementasi Perbaikan
Kunci untuk sukses dalam sistem Six Sigma adalah memilih prioritas perbaikan secara cermat dan tidak “membebani” organisasi dengan banyaknya aktivitas yang melebihi kapasitas. Nilai metode perbaikan yang diterapkan pada langkah 4 adalah metode-metode yang menekankan teknik-teknik terbaik untuk menyingkirkan defect dan memperbaiki efisiensi proses serta kapasitas.
Sasaran:
Yang Dapat Disampaikan:
Untuk mengidentifikasi peluang-peluang perbaikan berpotensi tinggi, mengembangkan solusi berorientasi proses yang didukung oleh analisis faktual dan pemikiran kreatif, untuk mengimplementasi solusi-solusi &proses-proses baru secara efektif, dan memberikan keuntungan yang terus-menerus dan dapat diukur.
*       Improvement priorities--dinilai berdasarkan pengaruh serta kelayakan protes.
*       Process improvements—solusi ditargetkan pada akar masalah yang spesifik.
*       New or redesign processes—aktivitas/aliran kerja baru yang dibuat untuk memenuhi permintaan dan teknologi inkoporat baru, atau untuk mencapai perbaikan dramatis.
Langkah 5: Memperluas dan Mengintegrasikan Sistem Six Sigma
Kinerja Six Sigma riil tidak akan datang melalui gelombang proyek-proyek perbaikan, hanya dapat dicapai melalui komitmen jangka panjang terhadap tema-tema inti metode-metode Six Sigma.
Sasaran:
Yang Dapat Disampaikan:
Untuk menginisiasi terus-menerus praktik-praktik bisnis yang mendorong perbaikan kinerja dan memastikan pengukuran konstan, pemeriksaan ulang, dan pembaruan produk, jasa, proses, & prosedur. Inti langkah 5 adalah tempat dimana organisasi anda bekerja keras untuk mencapai visi organisasi Six Sigma.
*       Process Control
*       Process Ownership & Management
*       Response Plan
*       Six Sigma “Culture”
Definisi Six Sigma adalah sebuah sistem yang luas dan komprehensif untuk membangun dan menopang kinerja, sukses, dan kepemimpinan bisnis.
Visi organisasi Six Sigma mencakup keenam berikut ini:
1.       Fokus yang sungguh-sungguh kepada pelanggan: didukung oleh sikap yang mengutamakan kebutuhan para pelanggan, juga sistem dan strategi yang berfungsi untuk meningkatkan bisnis kepada suara pelanggan.
2.       Manajemen yang digerakkan oleh data dan fakta: dengan sistem-sistem pengukuran yang efektif yang melacak hasil dan jasil akhir (Y) maupun proses, input, dan faktor-faktor prediktif lainnya (X).
3.       Fokus proses, manajemen, dan perbaikan: sebagai sebuah mesin untuk pertumbuhan dan sukses. Proses-proses dalam Six Sigma didokumentasikan, dikomunikasikan, diukur dan perbaiki pada basis terus-menerus. Proses –proses tersebut juga dirancang secara berkala, untuk tetap berada pada kebutuhan saat ini dari pelnggan dan bisnis.
4.       Manajemen proaktif: meliputi kebiasaan dan praktik-praktik yang mengantisipasi masalah dan perubahan-perubahan, menerapkan fakta dan data, dan asumsi-asumsi pertanyaan mengenai tujuan dan bagaimana kamimelakukan sesuatu.
5.       Kolaborasi tanpa batas: kooperasi khusus antara kelompok-kelompok internal dan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra rantai persediaan.

6.       Dorongan untuk sempurna, tetapi toleransi terhadap kegagalan: ini memberikan kebebasan kepada orang-orang di dalam Six Sigma untuk menguji pendekatan-pendekatan varu bahkan sementara mengelola risiko dan belajar dari kesalahan, dengan demikian mencapai palang kinerja dan kepuasan pelanggan.

pPosted: Florensia yunia dian. DILARANG MELAKUKAN PENJIPLAKAN!!