Visit Indonesia From My Slide Show

Welcome to My Blog. Just Share My Mind. Maybe Your Mind Same with My Mind and its all in My Blog. Music Present : Olive Musique - Young at Heart. Visited My Country from My Slide Show.

Total Pageviews

Popular Posts

Sunday, January 12, 2014

Hedonisme

HEDONISME
Para hedonis menjawab kesenangan (hedone) adalah hal yang terbaik bagi manusia. Hědoně (dalam bahasa Yunani) adalah baik memuaskan keinginan kita, apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dalam diri kita. Aristipos menjawab yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan. Hal ini terbukti karena sudah sejak masa kecilnya manusia merasa tertarik dengan kesenangan dan bila tercapai ia tidak mencari sesuatu yang lain lagi. Akan tetapi, ada batas untuk mencari kesenangan. Aristippos pun mengakui perlunya pengendalian diri, sebagaimana sudah diajarkan oleh gurunya, Sokrates. Yang penting adalah mempergunakan kesenangan dengan baik dan tidak membiarkan diri terbawa olehnya, sebagaimana menggunakan kuda tidak meninggalkannya tapi menguasainya sesuai kehendak kita. Epikuros melihat kesenangan (Hědoně) sebagai tujuan kehidupan manusia dan ia mengakui adanya kesenangan yang melebihi tahap badani, tapi kesenangan rohani itu hanyalah bentuk yang diperhalus dari kesenangan badani.
Kesenangan tidak harus dimanfaatkan. Ada tiga macam keinginan yang diajukan oleh Epikuros:
1.      Keinginan alamiah yang perlu (seperti makanan)
2.      Keinginan alamiah yang tidak perlu (seperti makanan yang enak)
3.      Keinginan alamiah yang sia-sia (seperti kekayaan)
Epikuros menganjurkan pola hidup sederhana.
Tinjauan kritis:
a.       Dalam hedonism terkandung kebenaran yang mendalam: manusia menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan bahkan kecenderungan ini terdapat pada taraf tak sadar. Tapi apakah manusia selalu mencari kesenangan? Apakah manusia menurut kodratnya mencari kesenangan dalam arti bahwa ia tidak lagi manusia, jika ia tidak mencari kesenangan? Apakah tidak mungkin manusia membaktikan seluruh hidupnya demi kebaikan orang lain dengan niat murni dan tanpa pamrih? Para hedonis selalu bisa mengatakan bahwa mencari kesenangan adalah motivasi terakhir. Contohnya saja Ibu Theresa dari Kalkuta beserta teman-temannya membaktikan hidupnya melayani orang yang paling miskin dan menderita, para hedonis bisa saja mengatakan bahwa mereka pada akhirnya melakukan itu untuk mencari kesenangan untuk dipuji oleh khalayak ramai, untuk meraih Hadiah Nobel (dan ternyata berhasil) atau sekurang-kurangnya untuk memperoleh kebahagiaan kekal disurga.
b.      Kritik lebih berat lagi dari anggapan bahwa kodrat manusia adalah mencari kesenangan, ia sampai menyetarakan kesenangan dengan moralitas baik. Secara logis hedonism harus membatasi diri pada suatu etika deskriptif saja (pada kenyataannya kebanyakan manusia membiarkan tingkah lakunya dituntun oleh kesenangan) dan tidak boleh merumuskan suatu etika normative (yang baik secara moral adalah mencari kesenangan).
c.       Para hedonis mempunyai konsepsi yang salah tentang kesenangan. Mereka berfikir bahwa sesuatu adalah baik karena disenangi. Karena sesuatu tidak menjadi baik karena disenangi, tapi saya dijadikan senang karena memiliki sesuatu yang betul-betul baik.
d.      Jika dipikirkan secara konsekuen. Hedonism mengandung suatu egoism karena hanya memperhatikan kepentingan dirinya saja. Egoism yang dimaksutkan adalah egoism etis yang mempunyai prinsip: saya duluan, orang lain belakangan.

Dalam dunia modern ini rupanya hedonism masih hadir dalam bentuk lain. Hedonisme berupa etika implisit yang mungkin tanpa disadari dianut oleh banyak individu dewasa ini.

No comments:

Post a Comment