Dampak negative yang terjadi ketika
Nazaruddin melakukan korupsi yaitu yang pertama pastinya citra buruk akan
dirinya sendiri yang tidak dipercaya lagi oleh para petinggi dan rakyat untuk
mengendalikan suatu proyek yang berkaitan dengan negara, karena rakyat merasa
tindakan ini tidak adil ketika rakyat sudah bersedia membayar pajak.Memberikan
nama buruk bagi partai Demokrat tempat dia bernaung. Selain itu nama buruk juga
disandang oleh Indonesia sebagai negara terkorup. Dampak negative lainnya menjadikan
pembekaan anggaran yang telah ditetapkan menjadi beberapa kali lipat sehingga
merugikan kas negara.
a. Bagi
pelakunya
-
Tidak adanya
kepercayaan lagi bagi si pelaku karena dianggap sudah menyelewengkan tanggung
jawab.
-
Akan dinonaktifkan atau
bahkan dipecat dari lembaga yang bersangkutan dengan dirinya.
-
Akan kesulitan
mendapatkan pekerjaan karena tercemarnya nama baik.
-
Akan menggangu
psikologis karena tertekannya diri seseorang terhadap kasus yang ada.
-
Akan menghadapi banyak
hinaan baik dari keluarga besar, teman, sampai masyarakat luas.
b. Bagi
masyarakat
-
Wisma atlit semakin
terbengkalai pekerjaannya, bahkan telah roboh pada beberapa lokasi.
Karena banyak dana yang dikorupsi
untuk beberapa bahan pokok bangunan membuat pekerjaan wisma terbengkalai dan
tidak semakin baik pelaksanannya. Bahkan untuk lokasi pada ruangan wisma
dikabarkan sudah roboh karena bahan yang digunakan tidak baik dan tidak sesuai
dengan anggaran.
-
Menurunnya prestasi
para atlit karena tempat pelaksanaan wisma belum terpenuhi dengan baik.
Dalam kegiatan atlit yang dilakukan
di mancanegara menunjukkan kemunduran prestasi para atlit. Hal ini selama
mempersiapkan diri para atlit terganggu dengan jalannya proyek wisma yang tidak
berjalan baik.
-
Menurunnya tingkat
kesadaran masyarakat untuk kebih membayar pajak kepada negara.
Masyarakat semakin enggan untuk
membayar pajak yang tinggi untuk pemerintah sekarang ini. Mereka yang membayar
bergeming bahwa pajak yang dibayarkan tidak akan tersalurkan kembali kepada
mereka yang membutuhkan atau bahkan tidak akan tersalur untuk beberapa lokasi
yang memang mereka butuhkan untuk kehidupan.
-
Kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah juga akan melemah.
untuk pemilihan sejumlah pejabat masyarakat akan semakin menurun kepercayaannya karena mengganggap tidak akan terjadi perubahan jika sebelumnya terjadi masalah yang sedemikian rupa.
untuk pemilihan sejumlah pejabat masyarakat akan semakin menurun kepercayaannya karena mengganggap tidak akan terjadi perubahan jika sebelumnya terjadi masalah yang sedemikian rupa.
c. Bagi
negara
-
Meningkatnya
kemiskinan.
Korupsi yang meningkat tinggi akan
menyebabkan semakin tidak meratanya dana yang seharusnya dialirkan untuk mereka
yang membutuhkan. Korupsi juga dapat menyebabkan penghindaran terhadap pajak,
administrasi pajak yang lemah, dan pemberian privilese yang cenderung berlebih
terhadap kelompok masyarakat makmur yang memiliki akses kepada
kekuasaan sehingga yang kaya akan semakin kaya sedangkan yang miskin akan
semakin miskin.
-
Tingginya angka
kriminalitas.
Tingginya angka kriminalitas
Korupsi menyuburkan berbagai jenis kejahatan yang lain dalam masyarakat.
Semakin tinggi tingkat korupsi, semakin besar pula kejahatan. Menurut
Transparency International, terdapat pertalian erat antara jumlah korupsi dan
jumlah kejahatan. Rasionalnya, ketika angka korupsi meningkat, maka angka
kejahatan yang terjadi juga meningkat. Sebaliknya, ketika angka korusi berhasil
dikurangi, maka kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum juga meningkat.
Dengan mengurangi korupsi dapat mengurangi kejahatan yang lain.
-
Demoralisasi
Jika suatu pemerintah tidak lagi
mampu memberi pelayanan terbaik bagi warganya, maka rasa hormat rakyat dengan
sendirinya akan luntur. Jika pemerintah justru memakmurkan praktek korupsi,
maka lenyap pula unsur hormat dan trust (kepercayaan) masyarakat
kepada pemerintah.
-
Melemahnya perekonomian
Jika tidak terjadi korupsi negara
dapat memberikan modal usaha kecil dan menengah dengan suku bunga 0% agar
perekonomian negara cepat berkembang dan menurunkan jumlah pengangguran. Negara
dapat membangun sarana untuk menanggulangi krisis energi di masa depan dengan
mengembangkan pembangkit tenaga air dan tenaga surya. Negara dapat melunasi
hutang luar negeri. Negara dapat membangun sarana internet gratis / murah bagi
golongan pelajar dan mahasiswa. Negara dapat memperbaiki sarana dan fasilitas
umum yang ada di kota maupun di desa. Negara dapat menjamin kehidupan yang
lebih layak bagi petani dan nelayan. Tetapi perekonomian negara semakin lemah.
Hal ini bisa dilihat terhadap kualitas barang dan jasa publik kurang bermutu.
-
Terganggunya sistem
politik dan pemerintahan.
Korupsi Mengganggu kinerja sistem
politik yang berlaku. Publik cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu
lembaga yang diduga terkait dengan tindakan korupsi.
-
Investasi asing
berkurang
Korupsi akan menyebabkan investasi
dari negara lain akan berkurang karena para investor luar negeri ingin
berinvestasi pada negara yang bebas dari korupsi. Dan bantuan dari negara
donorpun tidak akan diberikan kepada negara yang tingkat korupsinya masih
tinggi. Ini menyebabkan kerugian yang besar bagi negara tersebut karena dengan
tidak ada bantuan dari negara donor akan menghambat pertumbuhan perokonomian
negara.
-
Pandangan negative
negara lain
Negara yang tingkat korupsinya
tinggi akan memiliki citra negatif dari negara lain, sehingga kehormatan negara
tersebut akan berkurang. Sebaliknya, negara yang tingkat korupsinya rendah akan
mendapat pandangan positif dari negara lain dan memiliki citra yang baik di
dunia internasional sehingga kedaulatan dan kehormatan negara itu akan dilihat
baik oleh negara lain. Bahkan apabila negara memiliki tingkat korupsi yang
sangat rendah biasanya akan menjadi tempat study banding dari negara lain
untuk memperoleh pembelajaran.
-
Hubungan internasional
Korupsi dapat menyebabkan kurang baiknya
hubungan internasional antar negara, ini disebabkan negara yang korup akan
merugikan negara lain yang memberikan modal atau bekerjasama dalam bidang
tertentu.
No comments:
Post a Comment