SOLUSI
UNTUK CASE STUDY “THE SECOND HOUSE”
Sarah
dan Robin perlu dengan sangat memertimbangkan mau diapakan uang yang
didapatkannya. Banyak kemungkinan informasi yang mereka akan dapatkan baik itu
dari teman, keluarga maupun media lainnya.
Investasi
di sektor properti memiliki banyak risiko. Namun, bila itu dapat dikendalikan,
keuntungan yang didapat juga akan berlipat. Mengenal dan mengelola potensi
"risiko" dalam berinvestasi properti sangat penting sehingga tidak
tersesat dalam belantara kesalahan obyek pembelian, keuangan, dan momentum.
Inilah bagian yang paling penting: Anda harus mulai saat ini. Berikut saran
pakar properti Amerika, Leonard Baron, agar investasi di sektor properti
menghasilkan keuntungan.
a.
Mengerti keuangan
Ketika
membeli properti, pastikan bahwa itu adalah keputusan keuangan yang cerdas.
Menyewa lebih masuk akal daripada membeli jika properti tersebut menawarkan
arus kas positif dan memberikan tingkat pengembalian yang adil pada ekuitas
yang diinvestasikan. Investor tidak harus membeli properti dengan arus kas
negatif. Jika kadung berinvestasi pada properti dengan neraca negatif, Anda
mungkin akan menyadari, lebih baik menginvestasikan uang di tempat lain pada
aset dengan imbal hasil yang lebih baik.
b.
Belilah properti dalam kondisi baik
Hampir
dapat dipastikan sebagian investor selalu mengeluarkan uang lebih banyak untuk
memperbaiki properti-properti yang telah mereka beli. Banyak pembeli yang
berpandangan bahwa hal tersebut menguntungkan; membeli properti, memperbaikinya
dan menjualnya kembali dengan ekspektasi keuntungan tinggi. Padahal,
skenario tersebut jarang menjadi kenyataan, sebaliknya biasanya cerita ini
berakhir tragis, yakni kehilangan uang. Hal tersebut mungkin dapat berhasil
bagi kontraktor bangunan yang berpengalaman dalam memperkirakan biaya
perbaikan. Akan tetapi, bagi Anda yang masih awam, kemungkinan terburuk adalah
kehilangan banyak uang.
c.
Pendanaan jangka panjang yang aman
Pastikan
mengambil pendanaan jangka panjang dengan suku bunga tetap untuk membiayai
sebuah properti. Cobalah melakukan hanya satu pembiayaan untuk satu pembelian
dan menikmati ketenangan pikiran. Dengan begini, tidak perlu khawatir tentang
perubahan suku bunga di masa depan.
d.
Meninjau semua dokumen
Semua
pembeli harus meninjau segala hal yang terkait dengan dokumentasi properti,
seperti asuransi. Jadwalkan satu jam untuk agen asuransi mengurus semua hal
dengan rinci sehingga dapat mengatasi masalah apa pun sebelum aksi beli.
e.
Properti dan asuransi
Pastikan
asuransi yang dipilih tepat sesuai kebutuhan untuk melindungi properti dan
keadaan tertentu, harus duduk dengan agen asuransi dan mendiskusikan gambaran
keuangan dan kelengkapan asuransi sehingga jika sesuatu terjadi, seperti
kebakaran, atau banjir, perusahaan asuransi akan bekerja untuk mengurangi
kemungkinan secara signifikan dampaknya terhadap keuangan.
f.
Mengelola penyewaan dengan baik
Jika
properti yang Anda beli untuk disewakan kembali, pastikan memperoleh penyewa
yang baik. Pertahankan masa sewanya selama mungkin dengan cara; perlakukan
penyewa dengan baik, pastikan mereka menjaga properti Anda dalam kondisi tetap
baik. Jika ada keluhan, atasilah dengan segera. Dengan begitu, akan
"mencetak" uang lebih banyak ketimbang kerumitan yang harus diatasi.
Solusi diatas merupakan solusi jika memang mereka ingin
melakukan investasi di bidang property. Tetapi, jika dalam prosesnya mereka
sudah melakukan hal yang secara umum banyak orang lakukan. Kebanyakan orang
justru lebih percaya dengan apa yang dikatakan maupun melihat sendiri
pengalaman temannya. Itulah kekuatan dari Word Of Mouth kekuatan kata-kata yang
dikeluarkan oleh orang terdekat yang mereka percayai menjadikan Sarah dan Robin
tergiur. Mereka dapat melakukan pencarian sebenarnya tidak langsung menuju ke
perusahaannya tetapi alangkah lebih baik melakukan pencarian di internet
terkait informasi mengenai bisnis tersebut atau mungkin mencari tahu terlebih
dahulu bukan dari teman saja melainkan juga dari media lain. Jika mereka sudah
pasti dan benar-benar ingin melakukan investasi di bagian tersebut maka barulah
menelpon perusahaan untuk mengirimkan brosur. Jika memang belum merasa yakin
maka dapat meyakinkan melalui media lain yaitu baik melalui internet maupun
orang lain.
No comments:
Post a Comment